Waktu itu hari jum’at yang sial. Aku, Tiya dan Sherry. Kami lapar..! Sherry beli es krim, Tiya beli tempura sedangkan aku beli cimol. Kami memakannya sambil duduk ditribun. Ketika itu ada anaknya Ustad memerhatikan kami tak berkedip. Kalau ga’ salah namanya Ari’. Setelah lama dia memperhatikan kami akhirnya ia mempunyai keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya (ceilah..) Ia meminta kue kami.
Dan Tiya memberikan satu tempura padanya. Untung ia beli banyak, hohoho.. Tak lama kemudian datang Inez, ia juga merengek-rengek meminta tempuranya Tiya, hohoho.. Membuat aku dan Sherry tertawa terbahak-bahak karena tempuranya Tiya hampir habis gara-gara mereka minta. Eh ga’ taunya datang lagi, Zika..! Ia juga mau minta seperti apa yang Inez makan. Tapi es krim Sherry ternyata membuatnya berpaling dan alhasil es krim itu ia berikan seutuhnya kepada Zika. Dan aku masih tetap tertawa. Tak lama kemudian makanan Ari’ habis dan menghampiriku, membuatku berhenti tertawa sedangkan sebaliknya Tiya dan Sherry menahan tawa. Tak hanya Ari’ , Inez dan Zika juga ikut berebut meminta cimol ku. Itu semua membuat aku serasa artis yang naik daun deh, hohoho tapi sayangnya cimolku yang mereka idolakan, bukannya aku..! hiks hiks… Dan akhirnya cimolku habis di tangan mereka..!
Setelah sepenggal kisah di atas membuat kita mengerti satu hal, bahwa jangan berani-berani makan di depan mereka bertiga lagi..! Kepok kami..! Bukannya pelit, tapi kami lapar Tuhan… Dan satu lagi jangan menertawakan teman yang lagi seng
Setelah sepenggal kisah di atas membuat kita mengerti satu hal, bahwa jangan berani-berani makan di depan mereka bertiga lagi..! Kepok kami..! Bukannya pelit, tapi kami lapar Tuhan… Dan satu lagi jangan menertawakan teman yang lagi seng
0 komentar:
Posting Komentar